Perkenalkan namaku Pranoto Alip Khibar, panggil saja aku Alip . Aku mempunyai 2 adik laki-laki dan perempuan . Yang laki-laki bernama Pranoto Dharma Binar , ia adalah adikku yang paling kecil . Lalu yang perempuan bernama Pranata Shukma Rayi , ia adalah adik yang paling aku sayangi . Aku tinggal di Sidoarjo .
Ditengah kelas delapan SMP ayahku telah dikabarkan akan dipindah kerjakan ke Lumajang . Aku akan menceritakan mengapa ayahku dipindahkerjakan keLumajang . Begini , ayahku bekerja sebagai Notaris ( pengurus akta-akta tanah ) di Sidoarjo , ia mempunyai proyek yang cukup besar terhadap kliennya . Sedangkan kliennya itu sering berpindah-pindah (entah mengapa aku tidak pernah tahu) . Untuk memperlancar kesuksesan dalam proyek tersebut ayahku harus mengikuti kemanapun perginya kliennya . Kamipun berdiskusi ,dan memutuskan akan segera pindah keLumajang dan akan mendaftarkanku ke SMP di Lumajang , karena kami dengar-dengar pemindahan disaat kelas IX sangatlah sulit . Oleh karena itu orangtuaku mendaftarkanku secepat mungkin .
Pada pertengahan bulan Juni aku telah terdaftar di SMP 2 Lumajang .Akupun sudah berpamitan kepada teman-temanku . Tahukah kalian ? dikelas 7 & 8 aku sering bergurau kepada teman-temanku aku akan pindah dikelas IX dan itu semuanya terjadi , akupun terheran-heran sampai sekarang .
Seminggu setelah aku terdaftar , kliennya mengatakan bahwa pemindahan kerja antara mereka berdua dibatalkan . Entah apa alasannya akupun tidak diberitahu oleh orangtuaku . Lalu akupun bertanya-tanya “ Bagaimana dengan kepindahanku keLumajang ? Apakah bisa dibatalkan ?” Orang tuakupun tak pernah memberi jawaban sediktpun atas jawabanku , hingga akhirnya sedikit demi sedikit jawabannya terungkap . jawabannya sangat tidak memuaskan hatiku sama sekali , bahkan bukan hanya tidak puas aku bahkan sangat kecewa akan jawaban yang ada . Kenyataan yangada adalah , aku sudah dipastikan akan tinggal di Lumajang sekitar 1 tahun atau lebih di rumah kedua eyangku (yang sering aku panggil yangti dan yangkong) bersama saudara-saudaraku . Secara akupun marah besar , tetapi kemarahanku terluapkan pada sebuah bantal yang aku pukul-pukuli dan aku sobek-sobek hingga rusak tak karuan . Kedua orang tuaku tak menahanku sama sekali karena mereka merasa bersalah . Akupun terkulai lemas karena kelelahan , sehingga sedikit demisedikit aku tertidur dengan nyenyaknya .
Disore hari , disaatku terbangun akupun melamun sendiri “ Apakah aku benar-benar akan pindah kelumajang ?” dengan muka masam aku tetap melamun . Tiba-tiba aku terkagetkan dengan suara ketukan pintu yang dicampur suara ibuku dengan nada yang lembut “Lip , kamu udah bangun ya ? Kalau sudah , ayo buruan mandi sana. , bau tuh badanmu “ segera aku menjawab “Iya ma, bentar lagi “ akupun bergegas untuk mandi untuk mendinginkan kepalaku . Setelah mandi aku disuruh oleh ibuku untuk segera ganti baju , karena aku ingin diajak jalan-jalan ke Mall Ramayana dis Sidoarjo . Kamipun jalan-jalan dengan suasana yang sedikit berbeda . Setelah kami cukup lama berjalan-jalan kamipun makan-makan di KFC di lantai 1 ramayana . Aku diajak berbicara oleh ayahku , sedangkan ibuku mengantri untuk membeli makanan . Tanpa basa-basi Ayah ku mengobrolkan tentang perpindahanku keLumajang , akupun dirayu , dan dibujuk untuk mau pindah keLumajang , dan untuk 2 minggu pertama ibuku akan menemaniku di Lumajang . Akupun larut dalam bujukan orangtuaku yang sangat bertubi-tubi , sehingga aku menyatakan setuju .
Pada pertengahan juli aku dan ibuku berangkat keLumajang , kami berangkat dengan sebuah travel yang penuh dengan barang-barang yang kami bawa dari Sidoarjo . Didalam perjalanan akupun bingung terhadap kepergianku dari Sidoarjo seperti hanyalah mimpi belaka , seperti aku sedang tertidur didalam kamar yang sangat nyaman dengan memeluk guling dan tidur diatas bantal yang menyenyakkan tidurku . Kepergianku bagaikan angin sepoi-sepoi yang lewat begitu saja , seperti tidak merasakan apapun . Ada beberapa keganjalan didalam Benakku , atau mungkin aku terlalu over acting atau melebih-lebihkan atau mungkin juga ini karena aku terlalu membandingkan kehidupan nyata dengan kehidupan di layar kaca . Apapun alasannya aku tak tahu , yang kuketahui hanyalah yang kuhadapi sekarang adalah kehidupan nyata , mau tak mau akupun harus menghadapinya .
Hari pertama aku diLumajang , aku dan ibuku berniat untuk membongkari kamar yang akan aku tempati , bersama saudaraku yang sekarang sudah 1 SMA . kami menata ulang isi kamar dan berniat untuk mengecat ulang kamarku .
Keesokan harinya , aku dan ibuku berniat untuk mengunjungi SMP 2 Lumajang yang akan menjadi sekolah sendiri diLumajang sambil membayar Uang gedungku di SMP 2 Lumajang . Pertama kali aku masuk di SMP 2 Lumajang terdengar nada-nada yang dimainkan oleh peserta Drum Band yang pesertanya adalah sejumlah siswa disana . Mereka memainkan nada-nada itu untuk memeriahkan peringatan hari kemerdekaan yag diadakan diLumajang . Bukan hanya Drum Band yang akan dilaksanakan di Lumajang tetapi juga Karnaval , Paskibraka , dan Pramuka .
Tiba-tiba aku dipanggil oleh ibuku , dan akupun terbangun dari lamunanku , dan dengan sesegera mungkin aku menjumpai ibuku . Ibuku dan aku dipersilakan masuk oleh salah satu guru smp disitu , tiba-tiba seseorang guru datang dan menyapa ibuku . Yang kuketahui guru itu bernama Bu. Silvi dan mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia dikelasku sekarang , dan guru itu adalah teman dari ibuku di masa mudanya . Bu Silvi dan ibuku cukup lama mengobrol dan akupun hanya diam sambil mendengarkan obrolan mereka . Setelah obrolan mereka terhenti sejenak , Bu Silvi menawarkan saya untuk ikut kedalam karnaval , sebenarnya saya tak mau tetapi ibuku mengiyakan tawaran dari Bu Silvi , secara tidak langsung akupun terdaftar dalam karnaval walaupun aku tidak mau .
Setelah kami menutup pembicaraan tersebut Bu Silvi mengajak kami untuk mengunjungi kelasku yang baru . aku masuk di kelas IX C . Saatku pertama kali masuk ke IXC aku melihat sebagian kecil saja siswa dan siswi dikelas IX C , karena mungkin banyak yang bosan didalam kelas karena sedang tidak ada pelajaran . Akupun melihati semua isi ruangan kelas IX C. Dan penilaianku tidak buruk , dan tidak terlalu bagus , tapi kelasku merupakan kelas yang pas untuk dijadikan tempat belajar .
Setelah kami sudah melihat-lihat kelas , kami menuju koperasi untuk mendapatkan lks dan seragam sekolah . Kami melihat koperasi SMP 2 Lumajang sangat sederhana dan , fasilitasnya sangat sederhana dibandingkan SMP 1 Candi (SMPku semasa diSidoarjo) , tapi tak apa-apa karena smp Lumajang ini dibuat dengan biaya Spp gratis mungkin karena itu fasilitasnya sangat sederhana , sedangkan di SMP 1 Candi membayar Rp53.000,00 setiap bulannya .
Sehabis kami mendapatkan seragam dan Lks , kami pergi lagi untuk mendaftarkanku kePrimagama . Disitu kami membayar tunai sebesar +Rp1.800.000,00 . Disitu kami berpikir untuk mendaftarkanku juga ke PLC (Primagama Language Center) , karena PLC masih dalam masa promosi kami hanya membayar Rp25.000,00 saja , beserta tesnya . setelah kami membayar program PLC aku diajak untuk melaksanakan tes untuk mengetahui aku akan masuk kedalam level berapa di PLC itu .
Keesokan harinya , hari itu adalah hari pertamaku masuk kedalam sekolah . Saat pertama kali aku masuk sekolah aku gugup apakah aku mampu bergaul dengan teman-teman baruku , ataukah aku gagal dalam mendapatkan teman dan akan dikucilkan disekolah itu . Perasaan ini sering aku alami , karena aku sebenarnya tidak mudah bergaul apalagi dengan cewek , bahkan aku jarang berbicara atau mengobrol dengan cewek .
Dihari pertama , aku diantar oleh ibuku . Ibuku mengantarkanku keruangan TU , dan menitipkanku keguru yang ada disana . dan bergegas meninggalkanku . setalah ibuku pergi , aku diantar oleh guru untuk ke kelasku , dan memperkenalkanku kepada teman-teman baruku . Akupun disambut dengan hangat oleh teman-teman baruku , aku begitu bingung mereka menyambutku bagaikan sudah lama kenal , dan sudah lama akrab . Disana aku ditanyai bertubi-tubi oleh teman-teman sekelasku , namun aku menjawab semua pertanyaan yang diberikan kepadaku satu persatu . Teman yang pertama kali aku kenal adalah Judhan . Judhan adalah orang yang paling akrab denganku pada saat itu . Ia mengajakku bercanda gurau ,dan akupun ikut bergurau hingga tertawa terpingkal-pingkal . Aku sangat salah dengan penilaianku selama ini ak mengira akan tidak seperti ini aku mengira suasana kelas baruku akan membosankan atau bahasa gaulnya flat atau monotone . disana yang membuat kelasku menjadi terasa hidup dan tak pernah sepi adalah Andika , Darma , Fadil , Bangkit , Rian , dan Basri . Tanpa mereka kelas akan menjadi terasa sangat sepi .
Dihari kedua , aku masuk sekolah aku pergi sekolah membawa sepeda polygon yang aku biasa pakai saat sekolah di Sidoarjo . Saat aku baru datang didepan gerbang banyak guru-guru yang berdiri disana sambil menyalami siswa-siswa yang datang , akupun langsung turun dari sepedaku dan menyalami guru-guru yang ada disitu . Setelah itu , aku bergegas memarkirkan sepedaku , karena aku tak tahu dimana jalan untuk memarkirkan sepedaku aku mengikuti saja siswa-siswa lain yang membawa sepeda juga . Aku langsung masuk kelas. Disitu terdapat teman-teman sekelasku yang masih belum seberapa aku kenal , yaitu Hasfi , dan Basri . Hasfi , adalah anak yang cukup pintar dikelasku , sedangkan basri adalah siswa yang ditakuti oleh siswa-siswa di SMP 2 Lumajang. Aku mencoba untuk akrab dan berbincang-bincang dengan mereka , tapi perbincangan kami masih terasa kaku , karena kami masih belum seberapa kenal . Tiba-tiba bel masuk berbunyi banyak yang belum datang , sehingga akhirnya banyak yang terlambat .
Pada saat bel istirahat berbunyi aku dipanggil oleh guru dan diajak berlatih karnaval dalam cerita Jinggosari yang konon katanya merupakan salah satu legenda dari Lumajang . Banyak sekali anak perempuan yang ikut karena didalam cerita terdapat banyak sekali dayang yang menari , sehingga membutuhkan cukup banyak penari wanita . Setelah dipilih satu per satu, ditentukan siapa yang akan menjadi ratu dalam pementasan tersebut . Dan yang terpilih menjadi ratu dalam cerita tersebut adalah Diah Primasari biasa dipanggil Prima .
Lalu berikutnya akan dipilih siapa yang akan menjadi 2 tokoh utama laki-laki (Raja , dan penggoda Ratu), + 6 orang gunungan , 4 orang pajangan / hanya sebagai penghias saja (1 Raja , 1 Pangeran , dan 2 Pengawal). dan yang mendapatkan peran penghias adalah : Septian (Raja) , Antok (Pangeran) , Fadil , dan Slamet (Pengawal) , lalu yang menjadi pemeran gunungan, adalah: Dimas , Nur , Roji , Ageng , Ikhwan , Dll , sedangkan yang menjadi pemeran uatama dari cerita diatas adalah Risky Anggarlian kelas IX D , sering dipanggil kirun (entah , aku sendiri tak tau mengapa dia dipanggil kirun) ia adalah teman yang sudah akrab denganku karena Kirun / Risky teman akrabnya Judhan . Kirun dipilih menjadi Penggoda Ratu yang bernama Demang Dukara . Sedangkan yang menjadi peran Raja dalam cerita tersebut adalah penulis dari cerita ini sendiri yang diutus dari Sidoarjo dan sekarang tinggal di Lumajang , yang ternyata diriku sendiri . Aku sangat bangga karena baru saja masuk di SMP 2 Lumajang sudah dipasrahi oleh sekolah baruku untuk menjadi Pemeran utama dari Karnaval .
“Wow....... Hebat ......” aku berkata dalam hati .
Selama beberapa hari setelah diadakannya pemilihan peran , kami baru memulai latihannya di tengah lapangan yang lumayan lebar . Saat itu kami bergiliran memakai lapangan dengan peserta Drum Band . Setelah peserta drum band sudah memakai lapangan sebagai tempat berlatih , giliran kami memakai lapangannya sebagai tempat latihan . Guru yang mengajarkan kami gerakan-gerakan karnaval adalah Bu Catur ia adalah guru yang sangat tegas . Banyak orang-orang menilai Bu Catur itu orangnya pemarah dari cara bicaranya ,tetapi kenyataannya tidak sama sekali , bahkan Bu Catur mengajari kami dengan telaten dan sangat sabar , dan sering kali ia mengajak kami untuk bercanda gurau .
Pada hari itu dayang-dayang dahulu yang diajarkan gerakan-gerakan yang telah dibuat . Banyak sekali yang bingung karena gerakannya terlalu rumit , tetapi lama kelamaan mereka mulai bisa menguasai gerakan-gerakan yang dibuat oleh Bu Catur .
Seminggu kemudian , kami semua sepakat untuk berlatih di Stadiun Semeru bagian belakang . Namun, karena aku selalu melewati bagian depan Stadiun Semeru , aku menganggap bagian depan dan belakang Stadiun Semeru sama saja. Jadi , aku menunggu lumayan lama . tiba-tiba Kirun/Risky menelponku .
“Lip , koen nang endi (Lip , loe dimana ?)” tanya Kirun
“Aku nang Stadiun Semeru , Awakmu nang ndi ? (Gua di Stadiun Semeru , loe dimana ?)”Jawabku
“Aku sek nang omah , awakmu nang stadiun bagian endi? (Gua masih ada dirumah , loe ada distadiun bagian mana ?)” Dengan nada seperti tak punya dosa
“ Jiaseeek ... Awakmu sek nang omah ?!? (Kampret .... Loe masih ada dirumah ?!?)” jawabku setengah marah setangah bercanda .
“ Sepurane, aku kesirep ... awakmu saiki nang stadiun bagian endi ? tak susule baringene... (Sory , gua ketiduran.... Loe sekarang ada distadiun bagian mana ? gua jemput bentar lagi ...)” Jawabnya
“ Aku nang stadiun daerah toga (Gua distadiun daerah toga)”Jawabku
“ Iyo sek , tak susule baringene ... (Iya bentar , gua jemputin bentar lagi )” Jawabnya
“Cepetan ..... “ dengan nada menyindir .
Setelah beberapa menit berlalu Kirun datang deng sepeda gunungnya .
“Lip , endi arek-arek ? (Lip , dimana anak-anak?)” tanya kirun
“Emboh , aku ket maeng ndak ndelok arek-arek blas. Aku ket maeng ndelok lomba voli nang kene (meneketehe , Gua daritadi gak ngeliat anak-anak sama sekali . Gua dari tadi cuman lihat lomba voli disini)” Jawabku
“Maeng Bu Catur ngomong dimana See ? ( Tadi Bu Catur ngomong dimana Sich ?)” tanyanya
“Maeng jarene nang Stadiun bagian mburi , iki kan stadiun ! ( Tadi katanya di stadiun bagian belakang , ini kan stadiun )” Jawabku dengan Polos
“Pengong........ Iki iku Stadiun bagian ngarep Bajhol ..... ( Begok .... ini itu stadiun bagian depan bajhol....)” Bentaknya dengan dicampur nada bercanda
“Ouh..... Hehehe.....” Jawabku dengan nada bercanda
“Yowez..... ayo nang arek-arek (yaudah..... ayo ke anak-anak)”Ajaknya
“Lets go.......” Menjawab Ajakannya
Kamipun bertemu guru dan teman-temanku , dan dengan otomatis kamip dimarahi karena terlambat. Itu adalah pengalaman terkocak saat latihan karnaval .
Pada beberapa hari kemudian , kami semua berrencana untuk rekaman (merekam nada-nada untuk mengiringi gerakan-gerakan kami) . Rekamannya akan dilakukan disore hari setelah latihan disekolah di Tempe . Kami akan dijemput oleh mobil milik Bu Silvi , dan akan disetir oleh suaminya . Sebelm aku pergi ke Tempe untuk rekaman , aku mengabari eyangku dan juga mengabari andika untuk meminta ijin Andika untuk menjaga sepedaku lebih lama karena sepedaku aku titipkan dirumahnya mungkin akan sampai agak malam . Saat dikami masuk didalam mobil , aku banyak mengobrol dengan Bu Silvi banyak tentang keluargaku , ternyata Busilvi dan suaminya adalah teman lama Ibuku dimasa mudanya , mereka semua adalah teman akrab dimasanya . Kamipun sudah sampai disuatu rumah yang sederhana dengan beberapa pohon dilatarnya yang menghadirkan suasana yang sangat permai , damai , dan tentram , dan dirumah itulah kami melakukan rekaman untuk membuat nada pengiring . Pertama kami diminta untuk menari tanpa ada nada pengiring di latar dari rumah tersebut , kemudian kami menari dengan rangkaian-rangkain nada yang dirancang dengan indahnya . pengiring tersebut membuat nada yang dengan sangat teliti dan telaten. Detik demi detik berlalu hingga matahari sudah terbenam kami mengusai rekaman tersebut , tiba-tiba salah satu pengiring disana memberi tahu kami bahwa kaset rekaman yang kami buat tidak bisa berjalan atau lebih singkatnya lagi RUSAK . Apa.....???? RUSAK ?????
Kami semua sangat kaget dengan pernyatan tersebut dan berencana untuk tidak menggunakan rekaman tetapi menyewa musisi yang ada disana untuk mengiringi langsung pada karnaval . kamipun pulang sendiri-sendiri dan kerumah masing-masing .
Diakhir Juli , ada sedikit permasalahan yang melanda saat latihan , Kirun mogok latihan entah apa masalahnya . Mungkin karena ia malu dan tidak mau meneruskan latihan . Kami begitu kaget saat kirun tak mau meneruskan latihan . Akupun diutus untuk membujuk dan menanyakan kirun “mengapa ia tidak mau meneruskan latihannya ?”. Akupun mencari kirun kemana-mana , tetapi tidak kutemukan . Lalu, aku memutuskan untuk mencari kirun kembali . Akupun menemukan kirun yang sedang bersama Judhan .
“ Run . ayo diceluk karo bu Catur (Run , ayo dipanggil bu Catur)” Ajakku
“Gak ah (Enggak ah)”jawabnya
“Opo’o sih awakmu kok male dadi ngene (kenapa sih loe jadi kayak gini ?)”Tanyaku
“Yo sak karepe arekke lho .... wong awak yo awakke dewe (ya terserah anaknya lho..... wong badan ya badannya sendiri)” saut Judhan
“Lha iyo , wong awak yo awakku . Lapo koen ngurusi (lha iya , badan ya badanku ngapain ikut ngurusi)”Balas Kirun
“Run koen aja egois , awakdewe iki diciptakno dadi mahluk sosial , kudu tolong menolong ... dadi koen latihan iki yo podoae karo nolong SMP 2 lumajang (run loe jangan egois , kita ini diciptakan menjadi mahluk sosial , harus tolong menolong ... jadi loe latihan ini sama aja membantu daripada SMP 2 Lumajang )” Bujukkku
“Tapi lapo aku sing kudu dadi pemeran utama ? (Tapi kenapa gua yang harus jadi pemeran utama ?)” tanya Kirun
“iku berarti awakmu iku dipilih lan dipasrahi karo SMP 2 Lumajang , wes ayo nang Bu Catur (itu berarti loe itu dipilih dan dipasrahi oleh SMP 2 Lumajang , Yaudah Ayo ke Bu Catur)“Ajakku sambil sedikit memaksa
Awalnya kirun masih tidak mau latihan namun, setelah dibujuk oleh Bu Catur akhirnya kirunpun mau untuk diajak latihan kembali .
Sehari sebelum karnaval dimulai yabg tepatnya tanggal 15 Agustus 2008, kami semua sudah hapal dan siap dengan gerakan-gerakan yang kami akan tunjukkan saat karnaval . kami semua diperintahkan untuk menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pentas . dan pada hari itu banyak Ayah , ibu , dan Adik-adikku datang dari Sidoarjo . Aku sangat gugup apalagi kalau dilihat oleh ayahku , takut tidak bisa membanggakan ayahku . aku gugup sekali .
Keesokan harinya kami semua diperintahkan untuk berkumpul dirumah Bu Catur , disitu kami diperintahkan untuk datang lebih awal karena dirumah Bu Catur ada sekolah lain yang juga akan ikut dirias. Tapi , aku dan kirun berencana untuk berangkat bersama-sama aku diantarkan oleh yangkongku ,dan kirun dengan ayahnya , tapi kirun terlambat menjemputku hingga kamipundimarahi oleh teman-teman kami dan Bu Catur . Disitu aku melihat Prima yang sedang didandani aku pangling karena wajah Prima sangat berbeda setelah dimake up dan sebelum dimake up sebelum dimake up prima punya mempunyai wajah campuran antara wajah orang Filipina dengan orang Indonesia . tapi setelah dimake up wajahnya 100% orang Indonesia Jawa . Dan lucunya lagi wajahnya seperti orang yang lagi kemantenan (kawinan) . Aku tertawa terkakak-kakak didalam hati .
Para pembaca , tahukah kalian sebenarnya aku ini sangat pemalu apalagi bicara terhadap pada cewek tertentu . aku ini paling malu kalau bicara sama cewek yang sifatnya agak menyimpang sedikit , kayak agak cerewet atau cerewet bangets , agak cantik , ada perasaan khusus atau hubungan khusus kepadaku ,dan lain lain . aku itu bisanya ngomong sama cewek yang kalem , feminim , kalau cantik tapi feminim sih masih nyambung . oleh karena itu aku statusku sampai sekarang Jomblo Forever . O iya buat cewek yang merasa gak pernah nyambung dikit sama aku mungkin anda adalah salah satu kriteria cewek diatas . Taukah kalian Prima juga salah satu cewek yang masuk dalam kriteria diatas jadi aku malu kalau ngobrol sama dia sampai sekarang padahal sebenarnya aku nyambung kalau ngobrol sama dia .
Kembali ke cerita awal . sekitar jam 09.00 kami baru selesai berdandan dan langsung pergi kesekolah disana banyak teman-temanku yang melihatku aku sangat malu tapi aku tak menghiraukan mereka . Dan kamipun diperintahkan untuk masuk keLab IPA , dan disana banyak dayang-dayang yang ada dalam cerita karnaval kami masih dirias . kamipun menunggu sampai jam 13.00 kami berangkat ke alun-alun Disana kami menunggu cukup lama karena kami adalah peserta yang paling terakhir . Disitu kami semua mencoba untuk tidak gugup dalam menghadapi karnaval yang sudah ada didepan mat kami .
Tanpa terasa giliran kami dimulai , disitu kami semua sudah siap untuk menggetarkan seisi Lumajang dengan tarian kami yang sudah kami persiapkan dengan matang . tarian demi tarian telah kami lakukan dengan penuh semangat dan dengan penuh harapan untuk dapat bermain sebaik-baiknya . Tarian demi tarian telah kami lakukan berulang-ulang , hingga akhirnya tarian terakhir kami lakukan . Ditarian kami yang terakhir kami melihat banyak sekali orang yang melihatnya begitu juga keluargaku . Aku , Kirun , dan Prima sepakat untuk bermain lebih seamnagt dan lebih baik , karena diakhir tarian terakhir ini kami dinilai , dan ditarian terakhir ini keluarga kami melihat kami . Dan kami berhasil , kami berhasil merebut juara dari sekolah-sekolah lain .
Kami mendapatkan
Juara 1 ...........
Juara 1 ...........
Juara 1 ...........
Juara 1 ...........
Juara 1 ...........
Juara 1 ...........
Harapan
Yah.... tak apa-apalah yang penting kami telah berusaha semampu kami . Seminggu sejak hari itu kami semua mulai melakukan aktivitas sekolah seperti biasa.
Sekian .... Terima kasih.....
Tamat
Tunggu .......
Mau tau nggak foto Q waktu karnaval ?
Nie Dia .....
Hehehe.....
Dada ......
